BAB 1. Kelompok Soial
"Kelompok Sosial Merupakan Kumpulan Manusia Yang Memiliki Kesadaran Akan Keanggotaannya Dan Saling Berinteraksi" Paul B. Horton dan hester L. Hunt
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
- mendeskripsikan pengertian kelompok sosial;
- mengidentifikasi tipe-tipe kelompok sosial;
- mendeskripsikan dimensi hubungan antar kelompok sosial
- memahami dan menghargai berbagai kelompok sosial di sekitar;
- memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain;
- mensyukuri keberadaan dan keberagaman kelompok sosial di masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Manusia menjadi anggota dari bermacam kelompok sosial, bahkan sejak lahir dan dibesarkan. Kelompok sosial dengan demikian menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehingga perlu diketahui serta dimengerti.
A. HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL
Kita mungkin tidak menyadari bahwa sejak lahir hingga sekarang, kita senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Dapatkah Anda menelusuri dalam kelompok apa saja Anda pernah menjadi anggotanya? Kita dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga .selain keluarga, kita juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, suku bangsa tertentu, kelompok olabraga tertentu, dan organisasi tertentu, seperti OSIS, pramuka, partai politik, dan sebagainya.
Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan kita karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung di dalamnya. Apa dan bagaimana kelompok sosial itu, akan dibahas pada bagian ini.
Pengertian Kelompok Sosial
Berdasarkan refleksi itu, dapatlah kita katakan bahwa sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupannya, yaitu:
1, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya, dan
2. keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lain mendorong manusia untuk membentuk kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial atau social group. Apa itu kelompok sosial? Berikut pandangan para ahli tentang pengertian kelompok sosial.
1.Paul B. Horton berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).
2.Roland L. Warren berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan.
3.Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
4.Wila Huky berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
5. Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Dari paparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.
Syarat dan Ciri Kelompok Sosial
Apakah semua himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial? Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu kelompok, yaitu:
- memiliki pola interaksi,
- pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok, dan
- pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok.
Menurut Merton, kelompok berbeda dengan perkumpulan. Perkumpulan adalah sejumlah orang yang mempunyai solidaritas berdasarkan nilai bersama serta memiliki kewajiban moral untuk menjalankan peran yang diharapkan. Di dalam perkumpulan tidak ada unsur interaksi yang menjadi kriteria utama bagi kelompok. Kelompok juga berbeda dengan kategori sosial yang merupakan suatu himpunan peran yang mempunyai ciri sama, seperti jenis kelamin atau usia. Di antara himpunan orang-orang yang berperan itu, tidak ada interaksi. Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut.
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan yang sama,ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
B. Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Setelah paham tentang pengertian dan ciri-ciri sebuah kelompok sosial, Anda mungkin bertanya, "seperti apa bentuk kelompok sosial dalam kenyataannya?" Beberapa klasifikasi berikut akan membantu Anda menjawab pertanyaan tersebut.
Klasifikasi Durkheim
Durkheim membagi kelompok sosial menjadi dua, yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik dan yang didasarkan pada solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap-tiap kelompok dapat memenuhi keperluan mereka masing-masing tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok dari luar.
Dalam masyarakat yang menganut solidaritas mekanik, yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga masyarakat diikat oleh kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bersama yang memiliki tiga karakteristik, yaitu mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, ada di luar warga, dan bersifat memaksa. Sanksi terhadap pelanggaran kesadaran bersama akan dikenai hukuman yang bersifat represif (hukuman pidana). Kesadaran bersama itu menjaga persatuan, sedangkan hukuman bertujuan agar kondisi tidak seimbang akibat perilaku menyimpang dapat pulih kembali. contoh paling banyak di masyarakat pedesaan.
Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat, sehingga unsur unsur di dalam masyarakat tersebut saling bergantung. Karena adanya kesaling tergantungan ini, ketiadaan salah satu unsur akan mengakibatkan gangguan pada kelangsungan hidup bermasyarakat.
Pada masyarakat dengan solidaritas organik, ikatan utama yang mempersatukan masyarakat bukan lagi kesadaran kolektif, melainkan kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi. Hukum yang menonjol bukan hukum pidana, melainkan ikatan hukum perdata. Sanksi terhadap pelanggaran kesepakatan bersama bersifat restitutif. Artinya, si pelanggar harus membayar ganti rugi kepada yang dirugikan untuk mengembalikan keseimbangan yang telah ia langgar. contoh paling banyak di masyarakat perkotaan.
Klasifikasi Ferdinand Tonnies
Menurut Ferdinand Tonnies, kelompok di dalam masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu gemeinschaft dan gesellschaft. Gemeinschaft merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir. Contohnya adalah, ikatan perkawinan, agama, bahasa, adat, dan rumah tangga.
Gesellschaft merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama, tetapi setiap orang tetap mandiri. Gesellschaft bersifat sementara dan semu. Di dalam gemeinschaft individu tetap bersatu meskipun tinggal secara terpisah, sebaliknya di dalam gesellschaft, individu pada dasarnya terpisah meskipun ada faktor pemersatu. Contoh gesellschaft adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.
1.Berdasarkan Besar Kecilnya Jumlah Anggota
Kelompok sosial dapat diklasifikation berdasarkan jumlah anggotanya. Menurut George Simmel, bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian, monad dikembangkan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yang disebut dyad dan triad, serta kelompok-kelompok kecil lainnya. Di samping itu, sebagai perbandingan, Simmel menelaah kelompok-kelompok yang lebih besar. Analisis ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Leopold von Wiese dan Howard Becker.
2.Berdasarkan Derajat Interaksi Sosial
Berdasarkan derajat interaksi sosial, kelompok-kelompok yang anggota-anggotanya saling mengenal (face to face grouping), seperti keluarga, rukun tetangga, dan desa, berbeda dengan kelompok-kelompok yang anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat, seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara.
3.Berdasarkan Kepentingan dan Wilayah
Ukuran lain yang menentukan jenis kelompok sosial adalah kepentingan dan wilayah. Suatu komunitas, misalnya, merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan khusus tertentu. Berbeda dengan komunitas, asosiasi justru dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu. Sudah tentu anggota-anggota komunitas maupun asosiasi sedikitnya sadar terhadap adanya kepentingan bersama, walaupun tidak dikhususkan secara terinci.
Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi klasifikati tipe-tipe sosial. Suatu kerumunan (ephimeral group), misalnya, merupakan kelompok yang hidup sebentar saja karena kepentingannya tidak berlangsung lama. Lain halnya dengan kelas atau komunitas yang kepentingannya relatif tetap (permanen).
4.Berdasarkan Derajat Organisasi
Berdasarkan derajat organisasi, kelompok sosial dapat berupa kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai dengan kelompok yang tak terorganisasi, seperti kerumunan.
5. Berdasarkan Kesadaran Terhadap Jenis yang Sama
Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama, kelompok sosial dapat dibagi atas in-group dan out-group. Setiap kelompok sosial di mana saja berada selalu memiliki apa yang disebut kelompok in-group (kelompok dalam) dan out-group (kelompok di luar kelompoknya).
Pada in-group, orang mendapatkan pemahaman bahwa "kami" berbeda dengan "mereka". Artinya, terdapat identitas yang membedakan antara orang-orang di dalam kelompok dan orang-orang di luar kelompok. Identitas yang dimiliki bersama di dalam kelompok menjadi "kami" atau "milik kami". Sebaliknya, identitas yang berasal dari luar kelompok disebut dengan istilah 'mereka" atau "milik mereka".
Sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat pada anggota-anggota kelompoknya, sedangkan sikap terhadap out-group selalu ditandai dengan antagonisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasaan dalam dan luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme.
In-group maupun out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama. Dalam masyarakat yang sederhana, jumlahnya tidak begitu banyak dibandingkan dengan masyarakat yang sudah kompleks.
6. Berdasarkan Hubungan Sosial dan Tujuan
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, kelompok sosial dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
1. Kelompok primer (primary group) adalah kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi. Contoh kelompok primer adalah keluarga, kelompok sepermainaan, dan rukun tetangga. Jadi, kelompok primer merupakan suatu kelompok di mana orang dapat mengenal orang lain secara pribadi dan akrab. Hal tersebut dilakukan melalui hubungan yang bersifat informal, akrab, personal, spontan, sentimental, dan eksklusif.
- Syarat-syarat kelompok primer adalah sebagai berikut.
- Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat interaksi yang intensif.
- Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif mudah berinteraksi secara langsung.
- Terdapat hubungan yang langgeng antaranggota yang bersangkutan, biasanya ada hubungan darah, kekerabatan, ataupun pertemanan.
2. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama. Contoh kelompok sekunder terdapat pada orang-orang yang melakukan hubungan kontrak (jual-beli). Hubungan tersebut memunculkan hak dan kewajiban dari setiap pihak. Hubungan ini sangat rentan terhadap konflikterutama jika salah satu pihak melanggar kewajibannya.
Dalam konteks Indonesia, kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
1. Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggotaanggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal. Contohnya, hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok kekerabatan, dan hubungan dengan tetangga pada masyarakat tradisional atau pada masyarakat pedesaan.
Menurut Tonnies, paguyuban memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
A.Intim, yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
B.Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
C) Eksklusif, hubungan tersebut hanya untuk kelompoknya sendiri dan bukan untuk orang luar.
Paguyuban dapat dibedakan atas 3 tipe, sebagai berikut.
- .Paguyuban karena ikatan darah atau keturunan. Contohnya, keluarga dan kelompok kekerabatan.
- .Paguyuban karena tempat tinggal, yaitu suatu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat saling tolong-menolong. Contohnya, rukun tetangga, rukun warga, dan kelompok arisan.
- .Paguyuban karena jiwa dan pikiran, yaitu paguyuban yang anggotanya memiliki jiwa, pikiran, dan ideologi yang sama.
2. Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama di mana di antara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu yang relatif pendek. Strukturnya bersifat mekanis seperti mesin yang setiap komponennya memiliki fungsi atau kegunaan. Hal ini terjadi karena dalam masyarakat patembayan diutamakan berlangsungnya suatu hubungan perjanjian atau kontrak yang memiliki tujuan tertentu dan bersifat rasional. Masyarakat patembayan bersifat sementara. Contoh patembayan adalah hubungan dalam dunia industri atau organisasi politik.
NIP. 199203162023211016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar