Home » » materi sosiologi perubahan sosial

materi sosiologi perubahan sosial

 



A. PERUBAHAN SOSIAL DAN SEBAB- SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL




    
    jika kita melakukan kilas balik, tiga atau empat tahun yang lalu, kita akan menemukan banyak perubahan yang sudah terjadi, baik yang direncanakan atau tidak, kecil atau besar, serta cepat atau lambat, jelas bahwa semuanya sudah berubah, semua telah mengalami perubahan sesuai tuntutan zaman.
contoh beberapa tahun yang lalu, orang masih jarang mengunakan telepon genggam( HP) dengan fitur-fitur canggih yang bisa digunakan untuk mengaskes TV, internet, dan lain-lain. namun saat ini, kebanyakan orang sudah memiliki alat tersebut. pengunaan alat tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita sekarang.

Pandangan para tokoh tentang perubahan sosial

1.    selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahar pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalarn suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosiainya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.


2. Kingsley Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan. Demikian pula dalam organisasi-organisasi lain, seperti organisasi politik maupun organisasi ekonomi.

3.George Ritzer menyatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.

4.John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi aupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

5.Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi ini bisa terjadi karena faktor-faktor intern ataupun ekstern.

6.Robert Maciver melihat perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

7.William F. Ogburn menyatakan bahwa perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola berpikir masyarakat. Perubahan sosial dapat pula berupa kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Dalam rupa kemajuan, perubahan yang terjadi dalam masyarakat mampu menciptakan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan di sini dapat diartikan sebagai proses pembangunan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Dalam rupa kemunduran, perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan. Misalnya,penggunaan tenaga mesin di pedesaan cenderung mengakibatkan nilai kegotong-royongan masyarakatnya menjadi luntur, bahkan hilang. Contoh lain, penemuan nuklir yang dapat dipergunakan sebagai penunjang kemajuan di bidang pertahanan, juga dapat dipergunakan sebagai senjata pemusnah masal

    Secara sosiologis, kita dapat mengetahui bahwa perubahan sosial akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu yang dapat dipelajari. Selama ini, para sosiolog telah berupaya untuk mempelajari proses perubahan sosial danmencoba untuk mengerti sifat dan pola perubahan sosial di dalam
masyarakat.

Karakteristik Perubahan Sosial

Perubahan sosial tidak terlepas dari perubahan kebudayaan.Kingsley Davis mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Sebagai contoh, perubahan dalam
bidang teknologi komunikasi dari bentuk telegram menjadi telepon seluler (handphone). Akan tetapi, perubahan itu tidak memengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan daripada perubahan sosial.












Secara teoretis, perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dapat dipisahkan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, tidak mudah menentukan garis pemisah antara keduanya karena tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan. Sebaliknya, tidak mungkin ada kebudayaan tanpa ada masyarakat sebagai pendukungnya.

Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu berhubungan dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau perbaikan dalam cara masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Mengapa perubahan sosial melekat pada masyarakat dengan kebudayaannya? Hal tersebut terjadi karena alasan-alasan berikut.

1. Menghadapi masalah-masalah baru. Manusia selaku masyarakat berbudaya selalu menghadapi masalah baru yang mengharuskan adanya pemikiran, usaha, dan peralatan baru untuk memecahkannya. Begitu suatu masalah terpecahkan, tak mustahil muncul masalah dan kebutuhan baru yang juga menuntut adanya pemecahan. Misalnya semakin mampu suatu masyarakat membeli kendaraan pribadi,semakin banyak pula permasalahan baru yang menuntut pemecahannya. Di antaranya adalah penyediaan bahan bakar kendaraan, penanggulangan kepadatan dan kemacetan lalu lintas di jalan raya, penanggulangan polusi udara oleh asap kendaraan bermotor, dan penyediaan tempat parkir kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa proses perubahan masyarakat akan selalu ada, sepanjang masyarakat itu masih ada.










    Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan. Bertahannya bentuk kebudayaan dalam suatu masyarakat sangat bergantung pada hubungan antarwarga masyarakat yang mewarisi kebudayaan tersebut. Tidak semua orang dalam suatu masyarakat memiliki pandangan dan sikap yang sama tentang kebudayaan mereka sendiri. Misalnya, di kalangan masyarakat yang bersandar pada sistem budaya agama tertentu, terkadang muncul para pembaru yang dianggap membawa perubahan.

Lingkungan yang berubah. Lingkungan tempat suatu masyarakat hidup juga berubah secara konstan sebagai akibat perlakuan manusia. Misalnya munculnya kota-kota kecil di daerah pedesaan karena adanya pertumbuhan pembangunan. 

Secara umum, kecenderungan masyarakat untuk berubah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

1.Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.

2.Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.

3.Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan perbaikan.

4.Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan berusaha untuk dapat mengatasinya.

6.Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang dari dalam maupun dari luar masyarakat.

7.Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan keinginan untuk meningkatkan taraf hidup.

8.Sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Di lain pihak, masyarakat pun memiliki mempertahankan nilai-nilai lama. Kecenderungan tersebut oleh faktor-faktor berikut.

1. Adanya unsur yang mempunyai fungsi tertentu dan sudah ada di masyarakat secara luas. Misalnya, sistem kekerabatan pada suku atau etnis tertentu yang sangat penting bagi masyarakat.

2. Adanya unsur-unsur yang diperoleh melalui proses kecil. Misalnya, mayoritas makanan pokok rakvat Indonesia adalah nasi, Walaupun telah mengenal berbagai jenis makanan mie, dan makanan yang lebih lezat, masyarakat Indonesia tetap mempertahankan nasi sebagai makanan pokoknya.

3. Adanya unsur yang menyangkut agama dan religi yang dianut masyarakat. Mayoritas rakyat Indonesia memeluk agama Islam. Namun, sebelumnya, di Indonesia berkembang agama Hindu yang memiliki beraneka ragam kebiasaan.

4. Adanya unsur-unsur yang menyangkut ideologi dan filsafat hidup bangsa. indonesia

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa perubahan sosial memiliki karakteristik, antara lain sebagai berikut.

1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat mengalami perubahan, baik lambat ataupun cepat. 

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai.

3. Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada proses penyesuaian diri. Disorganisasi akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah kaidah dan nilai-nilai yang baru.

4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

5. Dalam menghadapi perubahan, yang paling penting adalah bagaimana seseorang menyikapinya sehingga tidak menjadi korban perubahan tersebut, tetapi penentu perubahan.

Teori teori perubahan sosial

1. Teori siklus


2. Teori perkembangan








ADRIYANTO SYAHPUTRA
NIP.199203162023211016



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.
Copyright © blog belajar ilmu sosiologi | Powered by Blogger